Bab I
Pendahuluan
Peluang usaha saat ini menjadi informasi yang sangat penting banyak di cari orang. Dampak krisis sejak tahun 1997 yang lalu masih dapat kita rasakan ditambah lagi dengan krisis global yang melanda dunia dan krisis financial yang melanda Amerika serikat sehingga banyak perusahaan di dunia yang bangkrut dan terpaksa mem PHK karyawannya.
Sejak akhir tahun 2008 di indonesia sudah tercatat 17.000 lebih karyawan perusahaan di PHK. Dan persoalan semakin sulit dengan adanya penambahan angkatan kerja baru sekitar 2,5 juta orang setiap tahunnya.
Akibatnya muncullah permasalahan terbesar yang di hadapi pemerintah indonesia saat ini yaitu ” Pengangguran ”. Bagi mereka yang sudah bekerjapun masih mengalami stagnasi. Gaji mereka tidak sebanding dengan keringat yang mereka keluarkan untuk perusahaan.
Ibarat pepatah ” Besar Pasak Daripada Tiang ”. Apalagi jika sudah punya gelar sarjana dan mengalami hal yang demikian tentu sangat menyedihkan.
Sehingga banyak yang mencoba untuk memulai usaha baru secara mandiri. Informasi tentangPeluang Usaha menjadi hal yang sangat penting. penyelesaiannya tinggal anda berani atau tidak menekuni Peluang Usaha yang ada.
Jika anda berkeinginan untuk menjadi seorang pengusaha, pertimbangkan dulu kemampuan anda dan keinginan pribadi anda. Hambatan terbesar yang menghalangi anda dari kesuksesan adalah ” Takut dengan resiko dan ketidak pastian masa depan ”.
Informasi seputar Peluang Usaha sebenarnya banyak sekali. Bisa dari saudara, teman, atau dari berbagai media seperti, televisi, koran, majalah, apalagi dari Internet. Tapi kenyataan yang ada adalah, kebanyakan orang belum berani menggeluti Peluang Usaha tersebut dengan berbagai macam alasan, misalnya hawatir tidak bisa berhasil, terbentur modal dll.
Akibatnya mereka terus menunggu keajaiban yang tak kunjung datang.
Padahal Peluang UsahaSebenarnya ada. Mereka setengah sadar setengah tidak bahwa usia mereka semakin bertambah dan kebutuhan hidup akan semakin memburu mereka sampai kapanpun.Oleh karena itu, beranikan diri anda menjadi pengusaha yang mandiri. Jangan takut menekuni atau mengambil Peluang Usaha yang ada. Sebab salah satu kunci kesuksesan adalah Keberanian untuk memulai.
b. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara membuat Kripik singkong ?
2. Bagaiamana memasarkannya?
3. Bagaimana mengkalkulsikan modal usaha ? untung/rugi ?
Bab II
Pembahasan
Untuk memulai suatu usaha haruslah mulai dari kecil. Mula-mula di coba dengan gerogak dorong atau di jajakan di pasar dan sebagainya, jika sudah punya sepuluh gerobak dorong tentu penghasilannya pun lumayan. Jika belum punya gerobak dorong misalnya, bisa di mulai jualan di rumah sendiri atau membuat tempat jualan sendiri di rumah yang di khususkan untuk jualan keripik singkong.
Iklan sangatlah penting dalam pegembangan suatu usaha. Baik itu usaha bisnis makanan ringan, usaha minuman, usaha kue dan makanan ringan,usaha rumahan, usaha jualan tahu bulat dan apapun usaha itu , membutuhkasn semuanya butuh di kenalkan kepada calon-calon pembeli mealalui iklan.
Iklan banyak sekali macamnya, misalnya dengan membuat brosur lalu di sebarkan pada teman-teman di waktu acara perkumpulan tertentu, atau dengan membuat kartu nama, atau di iklankan di koran baris dan sebagainya.
Jika produk keripik singkong anda sudah mulai di terima oleh konsumen, maka anda tinggal melebarkan cara penjualannya, misalnya di titipkan di toko-toko, swalayan, toko khusus oleh-oleh dan sebagainya. Kemaslah produk anda secara rapi agar terkesan produk profesional.
Namun terkadang toko khusus oleh-oleh hanya menerima keripik yang belum di beri label sebab mereka mempunyai label sendiri, tidak masalah sepanjang anda masih bisa mengambil keuntungan.
a. Cara pembuatan kripk singkong
Berikut ini proses membuat keripik singkong :
- Siapkan singkong yang telah dicuci dengan bersih.
- Potong bullat-bulat dan tipis-tipis.
- Agar keripik lebih lunak dan renyah, rendamlah irisan singkong tadi kedalam air kapur selama satu sampai empat jam.
- Berilah garam dalam rendaman agar mendapatkan rasa asin.
- Setelah selesai perendaman, tiriskan sebentar kemudian isa mulai di goreng.
- Pakai minyak goreng yang banyak agar irisan songkong dapat terendam dalam minyak goreng.
- Angkat gorengan jika sudah mulai kekuningan.
- Beri variasi rasa sesuai keinginan konsumen, misalnya rasa asin, rasa manis, dan sebagainya.
- Kemas dengan plastik yang menarik dan berilah labal khusus.
- Buatlah harga yang bersaing agar usaha anda cepat berkembang.
b. Faktor modal yang harus kita sediakan untuk memulai usaha kripik singkong untuk lebih maju
No
Uraian
Satuan
Volume
Harga/satuan (Rp)
Nilai
(Rp)
Persen
I.
Penyusutan Alat
Perajang singkong
Buah
1
21.667
21.667
0,40
Bak
Buah
4
625
2.500
0,05
Tenggok
Buah
2
833
1.667
0,03
Wajan
Buah
3
1.458
4.375
0,08
Saringan minyak
Buah
2
417
833
0,02
Plastik karung
Lembar
2
1.250
2.500
0,05
Pisau
Buah
3
417
1.250
0,02
Tungku tanah
Buah
1
8.333
8.333
0,15
43.125
0,80
II.
Biaya Variabel
1. Bahan :
Singkong
Karung
10
10.000
500.000
9,26
Minyak goreng
Liter
300
4.900
1.470.000
27,22
Garam
Bungkus
5
1.000
5.000
0,09
Margarin
Bungkus
15
6.000
90.000
1,67
Plastik pengemas
Pak
20
13.500
270.000
5,00
Plastik bal
Pak
5
28.000
140.000
2,59
Logo
Lembar
375
100
37.500
0,69
Kayu bakar
Ikat
100
5.000
500.000
9,26
3.012.500
55,79
2. Tenaga Kerja :
Mengupas
HOK
10
7.000
70.000
1,30
Merajang
HOK
5
7.000
35.000
0,65
Menggoreng
HOK
5
7.000
35.000
0,65
Pengemasan
HOK
20
7.000
140.000
2,59
280.000
5,19
JumlahBiaya Variabel
3.292.500
60,97
III.
Total biaya
3.335.625
61,77
IV.
Produksi
Bal
600
9.000
5.400.000
100,00
Keuntungan
2.064.375
38,23
B/C Ratio
0,62
Payback period
1,62
ROI
61,89
c.

pemasaran kripik singkong
Rantai pemasaran kripik singkong dari produsen ke konsumen relatif pendek (Gambar 1). Dari gambar ini ditunjukkan bahwa produsen menjual kripik kepada kios melalui penyalur, dan selanjutnya kios menjual kripik kepada konsumen.
Lebih jelasnya tabel di bawah ini
No.
Uraian
Harga/Biaya
(Rp)
Persentase1)
(%)
Harga jual produsen2)
9.000
60,00
Penyalur/tukang ojek
1.
Harga beli
9.000
60,00
2.
Biaya pemasaran
100
0,67
3.
Keuntungan penyalur
900
6,00
4.
Marjin pemasaran
1.000
6,67
5.
Harga jual
10.000
66,67
Kios makanan/pengecer 2)
1.
Harga beli
10.000
66,67
2.
Biaya pemasaran
0
0,00
3.
Keuntungan pengumpul kabupaten
5.000
33,33
4.
Marjin pemasaran
5.000
33,33
5.
Harga jual/harga beli konsumen
15.000
100,00
Volume pemasaran/bulan3)
600
Total keuntungan pedagang/bulan4)
3.540.000
Fungsi Pengolahan
Rantai agribisnis terdiri dari beberapa komponen berupa sub-sistem yang saling terkait dan merupakan suatu kesatuan yang satu sama lain saling mempengaruhi. Salah satu sub-sistem tersebut adalah pengolahan hasil. Sebagai bagian dari sistem agribisnis, pengolahan hasil secara langsung terkait dengan sub-sistem produksi, sub-sistem pemasaran dan sub-sistem jasa angkutan. Adanya industri pengolahan akan menggerakkan sub-sistem terkait tersebut dan secara tidak langsung menggerakkan sub-sistem lainnya seperti sub-sistem saprodi. Sebaliknya keberadaan industri pengolahan tergantung kepada sub-sistem yang lain.
Industri pengolahan khususnya pengolahan kripik singkong mempunyai peran dalam penyediaan lapangan kerja dan sebagai sumber pendapatan masyarakat maupun wilayah. Tenaga kerja yang terserap dalam pengolahan singkong mulai dari petani, ibu rumahtangga, pedagang makanan dan kios makanan. Pendapatan yang diperoleh produsen, tukang ojek dan kios makanan per bulan dari industri kripik singkong masing-masing sebesar Rp 2.064.375; Rp 3.000.000 dan Rp 540.000.
kesimpulan
1. Dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku dan potensi sumber daya manusia yang ada, usaha pengolahan kripik singkong layak dilakukan
2. Dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi daerah, industri pengolahan kripik singkong telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di pedesaan baik dalam penyediaan bahan baku, proses produksi maupun pemasaran.
3. Peningkatan pendapatan rumahtangga dari pengolahan kripik singkong sebesar Rp 2.064.375 per bulan. Disamping itu industri pengolahan mampu meningkatkan pendapatan lembaga pelaku pemasaran seperti tukang ojek dan kios makanan.
Daftar pustaka
Swastika, D.K.S. 2004. Metode Analisis dalam Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian. JPPTP Vol. 7 No.1, Januari 2004. PSE. Bogor.
Sudana, I.W., D.K.S. Swastika, Nyak Ilham dan Rita Nur Suhaeti. 1999. Metodologi Penelitian dan Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH KRIPIK SINGKONG

Memperbaiki Bad Sector pada Harddisk

Download Photoshop 7.0